Latest Post

Empat Teknologi Jadul yang Masih Digunakan

Teknologi saat ini semakin maju dan terus berkembang. Pesatnya kemajuan teknologi membuat perangkat masa lalu kini mulai terpinggirkan.

Empat Teknologi Jadul yang Masih Digunakan

Kemajuan teknologi ternyata tidak membuat manusia membuang teknologi ini, tetapi pada kenyatannya masih ada perangkat teknologi jadul yang masih kerap digunakan masnusia. Berikut ini Okezone menyusun daftar teknologi yang masih digunakan. Seperti dikutip dari Toptenz, Senin (1/2/2016).

Disket

Disket atau Floopy Disk adalah teknologi canggih di zaman 1980-an, ketika pengguna hanya dapat menyimmpan beberapa kilobytes data. Sekarang, disket telah tergantikan dengan USB berkapasitas puluhan GB.

Walaupun begitu, penurunan tren ini tidak menghentikan penjualan disket. Sony misalnya, pada 2009 menjual 12 juta unit disket ke konsumen. Pembeli utama dari disket adalah perusahaan yang masih tetap menggunakan komputer versi lama, karena keterbatasan biaya.

Tape VHS

VHS (video home system) merupakan peralatan perekaman dan pemutaran video yang berjaya di tahun 80-an. Pada zaman keemasannya, VHS merupakan produk mewah yang mahal. Kehadiran CD di awal 90-an mulai mematikan kepopuleran VHS.

Pada kenyataannya, masih banyak pasar yang menjual kaset VHS, apalagi masih ada orang yang mengoleksi VHS untuk sekedar nostalgia. Situs jual beli Amazon masih menjual kaset VHS kosong untuk barang koleksi konsumen.

Mesin Tik

Sekarang hampir semua orang menggunakan komputer untuk mendukung pekerjaan. Sebagian orang berpikir, mesin tik sudah dibuang masyarakat. Padahal kenyataanya, sebagian profesi masih mengandalkan mesin tik. Penulis novel misalnya, masih setia menggunakan mesin tik di daerah tanpa pasokan listrik.

Salah satu penulis, Will Self mengungkapkan ia menulis kerangka pertama novel dengan mesin tik. Will berkata bahwa mesin tik membuat penulis harus berpikir keras membuat kalimat, karena kalimat tidak bisa dihapus jika salah.

Telegram

Telegram mendominasi komunikasi sebelum penemuan telepon. Alat yang digunakan samuel Morse menggunakan kode morse yang ditransmisikan telegraf. Pesan ini sering dinamakan pesan kawat. Media ini dahulu menjadi primadona, meskipun yang bisa mengirim dam menerima hanyalah orang yang paham kode Morse.

Telegram masih digunakan untuk keperluan militer, biasanya mereka mengirim pesan rahasia agar tidak mudah terbaca lawan.


Sum: Berita teknologi
 

Mark Larang Penjualan Senjata di Facebook & Instagram

Kasus penembakan yang kerap terjadi di Amerika Serikat, membuat Facebook mengambil langkah berani. Jumat lalu perusahaan tersebut melarang penjualan berbagai jenis senjata di media sosial mereka.

Mark Larang Penjualan Senjata di Facebook & Instagram

Seperti dikutip dari Fast Company, Minggu (31/1/2016), pencetus ide ini adalah Shannon Watts, pendiri kelompok penentang senjata ilegal. Dia mengaku prihatin atas perdagangan senjata tanpa izin yang sudah lama beredar di tengah masyarakat, apalagi penjualannya sudah merambah di dunia maya.

"Di Amerika, kita tahu bahwa 40% dari penjualan senjata bersifat ilegal termasuk penjualan secara online, tanpa ada izin resmi dari instansi terkait," kata Watts.

Kepala bagian produk legal Facebook, Monika Bickert mengatakan pihaknya akan terus memantau para pengguna agar tidak melakukan jual beli terkait senjata api.

"Dalam dua tahun belakangan, banyak yang menggunakan Facebook untuk melakukan transkaksi jual beli. Kita akan terus membuat platform ini aman untuk semua usia," jelas Monika.



Sum: Berita teknologi
 

Gagak, Burung yang Takut akan Kematian Kelompoknya

Burung gagak dikenal memiliki perilaku yang aneh terhadap kematian sesamanya: mereka berkumpul dan berkuak dengan keras. Anggapan yang biasa dikemukakan, ini adalah bagian dari ritual pemakaman.
Tetapi apa yang sesungguhnya mereka lakukan sebagian besar masih menjadi misteri, karena para ilmuwan harus bertumpu pada informasi yang belum tentu benar terkait perilaku tersebut.
Sebuah tim kini tengah bersiap untuk menguak fakta itu: mengapa burung gagak tampak penuh perhatian ketika saudara-saudaranya meninggal?.

Gagak, Burung yang Takut akan Kematian Kelompoknya

Untuk mencari jawabannya, mereka melakukan eksperimen yang inovatif, dengan berfokus pada pengetahuan bahwa burung gagak tidak pernah lupa wajah yang mengancam mereka.

Fakta ini ditemukan dari riset sebelumnya. Serangkaian penelitian yang dipimpin oleh John Marzluff dari Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa gagak akan mengingat manusia yang tampak berbahaya bagi mereka.

Burung-burung gagak itu kemudian mengajari gagak lain untuk berkuak dengan keras pada wajah itu, sehingga semua komunitas gagak juga ikut berkuak pada wajah yang sama, bahkan tujuh tahun kemudian.

Untuk mengantisipasi tindak kekerasan yang dilakukan gagak, wajah yang dipakai bukanlah wajah asli, melainkan topeng realistik berbahan lateks. Menggunakan topeng samaran sejenis, para peneliti lantas melakukan riset baru.

Di sebuah area, Kaeli Swift peneliti yang juga berasal dari Universitas Washington, selalu memberikan makanan kepada sekelompok burung gagak, sehingga para gagak akan mengasosiasikan tempat itu sebagai lingkungan yang ramah.

Dengan memberi makanan, dia berlaku sebagai ‘polisi baik’. Namun akan ada satu individu bertopeng yang berperan sebagai ‘polisi jahat’, datang ke lokasi dengan menggenggam gagak mati. Orang bertopeng ini akan ada di situ sekitar 30 menit.

“Saya selalu menjadi pemberi makan yang ramah, yang berperilaku baik. Saya tidak memperlakukan gagak sebagai musuh. Saya akan membagi makanan, lalu orang kedua datang,” kata Swift, dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (26/1/2016).

“Dia akan membawa gagak mati, tidak dalam cara yang kejam, dan tidak juga menirukan adegan pembunuhan, tetapi hanya memegangnya seakan-akan seperti baru saja diambil dari tong sampah. Telapak tangan dibuka seperti Anda memegang nampan,” tuturnya.

Pada hari pertama manusia bertopeng datang, para gagak menghindari makanan yang dibawakan Swift.

Mereka malah berkuak dan berkerumun, sama seperti mereka berkumpul dalam kelompok besar ketika merasakan ada hal-hal yang mengancam.

Tapi dalam kasus ini, kerumunan itu bisa memiliki lebih dari satu tujuan, kata peneliti. Ini termasuk “merendahkan predator, menampilkan dominasi, atau pembelajaran sosial terhadap orang atau tempat yang berbahaya.”

Jika seekor elang ditempatkan di sebelah gagak, para gagak juga akan menghindari makanan, mengindikasikan bahwa mereka percaya bahwa elang adalah sebuah bahaya.

Ketika manusia bertopeng datang esok harinya, bahkan tanpa gagak mati, para gagak tetap menghindari makanan.

Ini menunjukan bahwa gagak akan menghindari area atau sesuatu yang dianggap berbahaya terhadap spesies mereka. Dengan kata lain, mereka paham apa itu kematian dan tahu bahwa mereka harus takut pada kematian.
“Ini menunjukan bagaimana gagak melihat kematian, setidaknya sebagian, sebagai ‘momen pembelajaran’. Itu adalah sinyal bahaya, dan bahaya adalah sesuatu yang harus dihindari,” kata Swift.


Sum: Berita teknologi.
 

Fitur Keamanan Aplikasi Facebook untuk Android Ditingkatkan

Fitur Keamanan Aplikasi Facebook untuk Android Ditingkatkan

Privasi menjadi salah satu fokus beberapa penyedia layanan jejaring sosial, tak terkecuali Facebook. Raksasa jejaring sosial itu dikabarkan menambahkan fitur baru untuk keamanan pengguna aplikasi Facebook Android.

Sebagaimana dilaporkan Mashable, Rabu (20/1/2016), Selasa waktu setempat, perusahaan Amerika itu mengumumkan, aplikasi Facebook Android saat ini mendukung browsing via Tor. Fitur yang masih dalam tahap percobaan itu, memungkinkan pengguna mengenkripsi aktivitas browsing Anda saat menggunakan aplikasi Facebook Android.

Facebook pertama kali mendukung Tor pada 2014, tetapi Tor hanya mendukung fitur via browser. Dengan pengumuman yang dilakukan Facebook, Anda saat ini bisa menggunakan Tor langsung dari aplikasi Facebook Android.

Tor sendiri merupakan tool yang menganonimkan aktivitas internet Anda, sehingga website tak bisa melacak apa yang sedang Anda lakukan. Tor juga digunakan untuk mengakses situs yang diblokir dan disensor.

Kendati demikian, untuk menggunakan fitur ini, pengguna Android memerlukan aplikasi Orbor Proxy, sehingga pengguna bisa terhubung ke Tor. Setelah terinstal, fitur ini baru bisa diaktifkan melalui pengaturan aplikasi. Seperti kebanyakan fitur baru, Facebook mengatakan, dukungan Tor memerlukan waktu hingga bisa dinikmati semua orang.


Sum: Berita teknologi.
 

Tembakau, Bahan Bakar Masa Depan?

Tembakau, Bahan Bakar Masa Depan?

Hampir sejak awal masa koloninya, Virginia adalah negara bagian penghasil tembakau dan meskipun penjualan rokok turun, Virginia masih tetap negara bagian penghasil tembakau terbesar.

Menurut Julian Bobe dari perusahaan Tyton Bio Energy Systems, ada kegunaan lain tembakau, contohnya untuk membuat etanol.

Bobe mengatakan, "Di Amerika, kita menghasilkan sekitar 52,5 miliar liter etanol sebagian besar dihasilkan dari jagung," ujar Bobe di kutip VOA Indonesia, Senin (18/1/2016).

Tyton Bio Energy mulai membuat etanol dari tembakau. "Dengan jagung kita bisa mendapat lebih dari 1050 liter tapi kalau menggunakan tembakau kita bisa memperoleh 3500 per 0,4 hektar," tuturnya.

Bobe menunjukkan bahwa tembakau bukan tanaman pangan dan seluruh bagian tanaman tembakau bisa dimanfaatkan.

"Jika dibandingkan dengan penggunaan tembakau sebelumnya hanya daunnya saja yang digunakan," ujarnya.

Bobe memperkirakan tembakau pada akhirnya bisa bersaing dengan jagung. "Tujuan kami adalah gula dari tembakau langsung dimasukkan ke tangki fermentasi setiap pabrik etanol di Amerika," tambahnya.

Tyton tidak lama lagi akan membuat etanol dari tembakau di North Carolina.


Sum: Berita teknologi
 

Deretan potret bahagia masa kecil tanpa gadget

Zaman serba canggih kaya sekarang nampaknya gak cuma berdampak untuk orang dewasa saja, tapi juga ke anak-anak. Liat aja anak-anak sekarang udah akrab banget sama yang namanya gadget, mulai dari smartphone, tab, laptop, belum lagi mainan semacem X-box dll. Keponakan-keponakan gw udah jadi korbannya. 
Content Image

Content Image
Miris lihatnya. Sekarang mereka mana tahu main tepak gunung, gundu, karet, bekel, dan mainan-mainan seru lainnya yang dulu gw mainin. Sekarang gw merasa beruntung jadi anak generasi 90'an karena bisa ngerasain indahnya bermain tanpa gadget. Kaya deretan potret anak-anak ini:




Sum: Berita teknologi. 
 

Naik Roller Coaster Ini Serasa Sedang Menjelajah Antariksa

Taman hiburan Inggris, Alton Towers, mengumumkan rencana pembukaan wahana roller coaster yang penumpangnya mengenakan headset realitas virtual.

Naik Roller Coaster Ini Serasa Sedang Menjelajah Antariksa

Taman yang bertempat di Staffordshire itu menyatakan bahwa Galactica akan dibuka pada April mendatang, setelah dua tahun proses perencanaan.

Galactica ialah wahana besar baru yang pertama diumumkan Alton Towers sejak kecelakaan roller coaster pada Juni lalu, yang mengakibatkan lima orang terluka parah.

Jumlah pengunjung turun sejak kecelakaan tersebut, yang menurut Alton Towers dikarenakan "kecerobohan manusia".

Perjalanan di antariksa

Sejumlah rekaman realitas virtual mensimulasikan pengalaman naik roller coaster, namun Alton Towers menyatakan bahwa Galactica akan menggabungkan dua pengalaman itu untuk pertama kalinya.
Selama tiga menit mengendarai roller coaster, penumpang yang mengenakan perangkat yang dipasang di kepala, headset akan diperlihatkan perjalanan melintasi rangkaian galaksi, bertepatan dengan putaran, belokan, dan jatuhnya kereta.

Sambil bertelengkup di lantai, mereka akan mengalami kekuatan medan gravitasi 3,5 g yang menurut Alton Towers lebih dari kekuatan gravitasi yang biasa dialami astronot saat peluncuran roket.
Kepala pemasaran taman hiburan, Gill Riley, mengatakan wahana tersebut melibatkan "investasi jutaan pound".

"Tentu saja keselamatan pengunjung kami ialah prioritas nomor satu," kata dia.

"Setelah insiden tahun lalu, kami langsung menambah protokol keselamatan kepada roller coaster kami."

"Sebagai tambahan, setelah wahana ini dipasang, sebagaimana semua kendaraan dan wahana, ia akan melalui penilaian secara menyeluruh oleh kami dan badan inspeksi independen yang terakreditasi," tegasnya.


Sum: Berita teknologi. 
 
 
Support : Creating Website | Istana Service | Istana Service
Copyright © 2015. Istana Service & Entertainment - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Istana Service
Proudly powered by Blogger